Seni dan budaya kian menjadi ikon pengembangan kepariwisataan Kota Probolinggo.
Dengan makin dikenalnya Tari Lengger dan Jaran Bodag, serta Budaya Pandhalungan, semakin membuat kesenian di kota tersebut semakin eksis.
Tari Lengger merupakan bagian dari kesenian Madura dan Jawa yang bertajukan kedinamisan budaya tersebut.
Ade Sidiq Permana, selaku koordinator Museum Kota Probolinggo menjelaskan bahwa Tari Lengger pada awalnya merupakan sebuah kesenian yang ditampilkan sebagai sarana hiburan untuk mengusir rasa capek sehabis bekerja keras disawah dan ladang.
“Pada perkembangannya Tari Lengger menjadi tari yang berkembang pesat khususnya di Kota Probolinggo ini, karena kita sering tampilkan dalam kegiatan event-event yang digelar Pemkot Probolinggo, misalnya saja kalau ada penyambutan para wisatawan baik nasional maupun mancanegara, kita suguhi dengan Tari Langger ini,” ujar pria yang akrab disapa Ade ini, kepada PedomanNEWS, Jumat (21/12) di Mayangan.
Ade mengungkapkan, bahwa Tari Lengger mempunyai pesona seni tersendiri, sebuah tari yang kaya akan gerakan yang dinamis serta diiringi oleh alunan musik yang menawan.
“Pokoknya Tari Lengger mempunyai pesona tersendiri bisa hipnotis siapa saja yang menyaksikannya dan mendengarkan alunan musiknya yang menawan, bertalu-talu, renyah rasanya di telinga,” ungkapnya sambil tersenyum.
“Kalau tari Jaran Bodag, mereka mengenakan kostum kuda, dengan gerakan pemain yang dinamis, ini mudah untuk ditiru, ya biasanya anak kecil langsung meniru dan main kuda-kudaan, karena gerekannya yang luwes dan mudah ini mempunyai daya tarik tersendiri bagi pengunjung, mereka penikmat wisata budaya,” pungkasnya.
Sebagai informasi dari Bappeda Kota Probolinggo, bahwa Pemkot sedang menggalakan investasi seni dan budaya dengan cara mengembangkan gedung/ pusat kesenian khas Budaya Pandhalungan, sebagai EO (Event Organizer) yang memberi wadah untuk pertunjukan Tari Lengger dan Jaran Bodag, serta pembangunan gedung berbasis budaya lokal.
Gambar Tari Lengger
Gambar Tari Jaran Bodag
Dengan makin dikenalnya Tari Lengger dan Jaran Bodag, serta Budaya Pandhalungan, semakin membuat kesenian di kota tersebut semakin eksis.
Tari Lengger merupakan bagian dari kesenian Madura dan Jawa yang bertajukan kedinamisan budaya tersebut.
Ade Sidiq Permana, selaku koordinator Museum Kota Probolinggo menjelaskan bahwa Tari Lengger pada awalnya merupakan sebuah kesenian yang ditampilkan sebagai sarana hiburan untuk mengusir rasa capek sehabis bekerja keras disawah dan ladang.
“Pada perkembangannya Tari Lengger menjadi tari yang berkembang pesat khususnya di Kota Probolinggo ini, karena kita sering tampilkan dalam kegiatan event-event yang digelar Pemkot Probolinggo, misalnya saja kalau ada penyambutan para wisatawan baik nasional maupun mancanegara, kita suguhi dengan Tari Langger ini,” ujar pria yang akrab disapa Ade ini, kepada PedomanNEWS, Jumat (21/12) di Mayangan.
Ade mengungkapkan, bahwa Tari Lengger mempunyai pesona seni tersendiri, sebuah tari yang kaya akan gerakan yang dinamis serta diiringi oleh alunan musik yang menawan.
“Pokoknya Tari Lengger mempunyai pesona tersendiri bisa hipnotis siapa saja yang menyaksikannya dan mendengarkan alunan musiknya yang menawan, bertalu-talu, renyah rasanya di telinga,” ungkapnya sambil tersenyum.
“Kalau tari Jaran Bodag, mereka mengenakan kostum kuda, dengan gerakan pemain yang dinamis, ini mudah untuk ditiru, ya biasanya anak kecil langsung meniru dan main kuda-kudaan, karena gerekannya yang luwes dan mudah ini mempunyai daya tarik tersendiri bagi pengunjung, mereka penikmat wisata budaya,” pungkasnya.
Sebagai informasi dari Bappeda Kota Probolinggo, bahwa Pemkot sedang menggalakan investasi seni dan budaya dengan cara mengembangkan gedung/ pusat kesenian khas Budaya Pandhalungan, sebagai EO (Event Organizer) yang memberi wadah untuk pertunjukan Tari Lengger dan Jaran Bodag, serta pembangunan gedung berbasis budaya lokal.
Gambar Tari Lengger
Gambar Tari Jaran Bodag
0 komentar:
Posting Komentar